Rabu, 20 November 2013

Menguak Rahasia Teknik Fotografer Profesional (untuk pemula)


Saatnya kita menuju tingkat mahir dalam fotografi bak seorang fotografer profesional. Tulisan ini merupakan lanjutan dari 2 artikel fotografi sebelumnya. Oh ya, tulisan ini saya tujukan buat fotografer pemula loh, jadi mesti suwon dulu nih ama fotografer profesional, permisii i… :D
Pemahaman mengutak-atik exposure triangle adalah “rahasia besar” keahlian seorang fotografer profesional, untuk kamera manual maupun digital (kita fokus pada yang digital aja)

Exposure adalah jumlah cahaya yang masuk ke dalam medium fotografis kamera (negatif film pada kamera manual dan sensor gambar pada kamera digital) saat pengambilan gambar.
Apabila jumlah cahaya yang masuk ke medium fotografis terlalu banyak, foto menjadi terlalu terang istilahnya overexposure, apabila terlalu sedikit foto menjadi terlalu gelap istilahnya underexposure, dan apabila foto sesuai dengan yang kita inginkan disebut dengan optimal exposureExposure Value (EV) adalah angka yang digunakan untuk mengetahui jumlah cahaya yang masuk.

13389865962131149042
1. Underexposure (ajuskoto)

1338986677240132127
2. Optimal Exposure (ajuskoto)

1338986707740428968
3. Overexposure (ajuskoto)

Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi sedikit banyaknya jumlah cahaya yang masuk adalah ApertureShutter Speed dan ISO. Ketiga-tiganya saling terkait satu sama lain dan tidak dapat dipisah-pisahkan sehingga sering disebut dengan Exposure Triangle.

1338988990711889713
4. Exposure Triangle

Nah, yang paling kerennya lagi nih, kalau dah benar-benar nguasain ketiganya, bisa menciptakan foto-foto tricky yang dahsyat, seperti di bawah ini:

13389910511826461787
5. Sarah Lee

13389911431845546873
6. Sarah Lee

13389890971617343825
7. Irrigation Sprinklers-Bobby Haas

13389877882108833916
8. Slow Shutter Effect-Claude Sadik

Untuk menghasilkan foto-foto keq di atas mah butuh kamera digital yang beneran atuuhhh (baca: DSLR Pro) heheheh..
Slow jazz… kalau pembaca benar-benar minat fotografi, gampang koq memahami ketiga hal ini, saya yakin pembaca akan memahaminya setelah selesai membaca tulisan ini yang merupakan pijakan untuk meloncat lebih tinggi ke angkasa dunia fotografi, trust me it works ^,^
Exposure Triangle

1. Aperture

Aperture adalah lubang/lingkaran di bagian depan kamera yang bekerja sama dengan shutter (diapraghma) untuk mengontrol jumlah cahaya yang masuk pada sensor gambar. Semakin besar diameter lubangnya semakin besar pula cahaya yang masuk. Selain mengatur cahaya yang masuk, aperture juga berfungsi untuk mengatur Depth of Field (DoF)

Simbol ukuran besar kecilnya aperture adalah f-number atau f-stops, semakin besar f-number berarti semakin kecil diameter lubang (gambar 9).

1338999687432402897
9. www.nikonusa.com

Depth of Field (DoF)

DoF biasanya diterjemahkan dengan ruang tajam. Maaf, coba ambil pensil atau benda kecil yang lain, pegang dan letakkan kira-kira 30 cm di depan mata, sekarang belalakkan mata anda menatap pensil tersebut (kira-kira 3 detik), kemudian picingkan mata anda sambil terus menatap benda itu.

Saat anda membelalakkan mata anda “gambar yang terlihat mata” disebut dengan ruang tajam lebar, dan saat anda memicingkan mata anda gambar yang terlihat disebut ruang tajam sempit. Saat anda memicingkan mata pensil akan terlihat lebih tajam atau lebih fokus, itulah yang dimaksud dengan DoF.
1339004336234934105
10. Pengaruh Aperture pada Depth of Field

Semakin kecil angka f-stops semakin tajam DoF-nya, dan sebaliknya (gambar10). Background gambar kuda sebelah kiri lebih kabur daripada gambar yang di sebelah kanan. Trik ini sangat baik untuk foto close-up dan makro.